Minggu, 24 November 2019

Program Kesetaraan (equivalencey education)



Rendahnya kualitas sumberdaya manusia Indonesia saah satunya diakibatkan oleh tingginya angka putus sekolah. Oleh karena permasalahan-permasalahan tersebut, program kesetaraan merupakan program yang sangat vital dalam menjawab permasalahan mutu sumber daya manusia. sesuai  dengan fungsi dan perannya PKBM sebagai pusat kegiatan belajar masyarakat memiliki peran penting dalam mengembangkan program-program kesetaraan di tengah-tengah masyarakatnya.
Program kesetaraan melingkupi program kelompok belajar paket A setara SD/MI, dilaksanakan dengan prioritas kepada anak-anak usia sekolah dasar yang tidak sekolah atau putus sekolah dasar. Kegiatan ini dilaksanakan dalam kelompok belajar binaan PKBM dengan jumlah warga belajar minimal 20 sampai dengan 30 orang dan di bantu oleh beberapa orang tutor yang mengerti tentang Pendidikan dasar. Sistem kelas yang digunakan dalam paket A berbeda dengan sekolah formal SD/MI  yang di kenal dengan kelas 1 sampai kelas 6. Pada Pendidikan kesetaraan paket A dikenal dengan sistem level, dimana untuk level Pendidikan dasar paket A hanya memilliki 2 level yakni paket A awal dan paket A dasar atau dikenal dengan istilah darjah awal dan dasar.
Program kesetaraan paket B setara dengan SMP/MTS, ditujukan bagi masyarakat yang putus sekolah SMP/MTS dengan prioritas pada anak usia wajib belajar karena berbagai faktor tidk bisa melanjutkan seperti: karena alasan ekonomi, sosial, jarak sekolah yang jauh dan tidak terjangkau, dsb. Sistem kelas yang digunakan pada program paket B berbeda dengan sekolah formal SMP/MTS atau dalam program paket B tidak mengenal kelas 7, 8  dan 9 akan tetapi dikenal dengan istilah level atau darjah. Jumlah level pada program paket B ada dua yakni level 3 terampil 1 dan level 4 terampil 2.
Program kesetaraan paket C meruapakan program yang setara dengan SMA/MA. Program ini dikembangkan sebagai program Pendidikan alternative atau pilihan masyarakat, karena program paket c dikembangkan lebih profesional dan bersaing dengan kualitas Pendidikan sekolah (formal). Program paket C dikembangkan lebih kompetitif, terutama untuk menjawab berbagai keraguan masyarakat terhadap kualitas Pendidikan non formal. Jumlah warga belajar dalam program paket C adalah antar 40-50 orang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar