Selasa, 01 Oktober 2019

Faktor yang Mempengaruhi Proses Pembelajaran Orang Dewasa





Basleman dan Mappa (2011: 29) mengatakan secara garis besar, faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran orang dewasa, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal ialah segala faktor yang bersumber dari dalam diri warga belajar, seperti faktor fisiologis yang mencakup pendengaran, penglihatan, kondisi fisiologis, serta faktor psikologis yang mencakup kebutuhan, kecerdasan, motivasi, perhatian, berfikir, serta ingat dan lupa. Faktor eksternal ialah segala faktor yang bersumber dari luar diri warga belajar, seperti faktor lingkungan belajar yang mencakup lingkungan alam, fisik, dan sosial serta faktor sistem penyajian yang mencakup kurikulum, bahan ajar, dan metode penyajian. Uraian lebih lanjut mengenai setiap faktor yang memengaruhi interaksi belajar dikemukakan dalam uraian berikut:
1 Faktor Fisiologis
Strategi belajar dan membelajarkan apapun dan metode penyajian apapun yang digunakan, peran pendengaran dan penglihatan sangatlah penting dalam proses interaksi belajar. Penjelasan tutor pada waktu belajar dalam diskusi, diperhatikan lewat pendengaran dan penglihatan. Warga belajar mencari informasi melalui bahan bacaab di perpustakaan, mempelajari catatan, mengamati hasil percobaan dalam laboratorium, serta mengadakan observasi memerlukan penglihatan dan pendengaran yang baik. Oleh karena itu, tutor/fasilitator perlu memiliki pengetahuan yang memadai mengenai penglihatan dan pendengaran agar strategi belajar dan membelajarkan  dipilih dapat secara optimal membantu proses interaksi belajar sehingga hasilnya dapat lebih efektif dan efisien.

            2.  Faktor Psikologis
Faktor yang mempengaruhi proses interaksi belajar warga belajar pada garis besarnya dikelompokan atas aspek kecerdasan/bakat, motivasi, perhatian, berfikir, ingatan/lupa, dan sebagainya.
a.      Kecerdasan/bakat
Kecerdasan/bakat merupakan salah satu faktor penting yang menentukan berhasil atau tidaknya seseorang dalam mengikuti suatu kegiatan belajar tertentu. Tugas pendidik ialah mengembangkan seoptimal  mungkin potensi kecerdasan/bakat warga belajar dalam mempelajari suatu bahan ajar.
b.      Motivasi
1)      Pengertian
Motivasi adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk bertindak melakukan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan. Dalam psikologi, motivasi, diartikan sebagai suatu kekuatan yang terdapat dalam diri manusia yang dapat memengaruhi tingkah lakunya untuk melakukan kegiatan. Motivasi sesorang ditentukan oleh kuat dan lemahnya itensitas motifnya untuk melakukan kegiatan.
2)      Tujuan
a) Memberikan semangat kerja/belajar untuk meningkatkan kemampuan    kerja/belajarmeningkatkan saling pengertian dan interaksi antara subjek dan objek didik.
b)     Meningkatkan saling pengertian dan interaksi antara subjek dan objek didik
c)  Meningkatkan efektivitas dan efesiensi pelaksanaan kegiatan untuk mencapai  tujuan yang diinginkan.
3)      Fungsi
a)  Motivasi memberikan kekuatan semangat (energize) kepada seseorang dalam   melakukan kegiatan belajar.
b)   Mengarahkan (direct) kegiatan yang perlu motivasi, minat, perhatian, waktu dan daya yang diarahkan untuk menemukan cara yang dapat ditempuh guna mencapai  tujuan
c)  Memilih dan menekankan pada tingkah laku yang tepat dilakukan dalam usaha mencapai tujuan dan menghindari tingkah laku yang tidak ada hubungannya dengan usaha pencapaian tujuan .
4)      Bentuk
a)  Motivasi internal atau motivasi intrinsil tumbuh dalam diri warga belajar. Seseorang melakukan kegiatan belajar karena menyadari bahwa kegiatan tersebut bermanfaat bagi dirinya dalam usahanya mencapai cita-citanya.
b)  Motivasi eksternal atau motivasi ektrinsik timbul karena rangsangan dari luar. Misalnya seorang warga belajar, baru mencari buku catatan pelajaran setelah ada pengumuman ulangan/ujian.
5)      Cara pembinaan
a)     Pembinaan motivasi  dilakukan dengan menumbuhkan dan mengembangkan minat seseorang dalam bidang studinya masing-masing melalui diskusi tentang aspirasi dan nilai-nilai moral profesional bagi kehidupan dan penghidupan yang diperoleh dan program bidang studinya.
b)   Mengelola situasi belajar membelajarkan sebagai suatu game berupa perlombaan atau permainan, baik secara perseorangan maupun secara kelompok/kelas
c)   Mengelola situasi belajar membelajarkan yang memungkinkan terjadinya proses belajar atau berlatih yang menggairahkan dan senantiasa berusaha meningkatkan prestasi belajar/rekor latihan olahraga yang telah dicapai
d)     Membagi tujuan belajar jangka panjang atas tujuan-tujuan belajar terminal jangka pendek dan jangka menengah
e)    Gabungan dari berbagai cara pembinaan yang telah dikemukakan dari ( butir a  s.d.  d).
c.       Perhatian
             Perhatian dapat diartikan sebagai pemusatan energy psikis yang dilakukan secara sadar terhadap suatu (objek/materi pelajaran).
d.      Berfikir
      Berfikir adalah suatu kegiatan mental yang berupa upaya melukiskan gagasan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki dengan memperhitungkan hubungan sebab akibat dan dirangkaikan secara logis dan rasional.
e.       Ingatan/lupa
           Ingatan atau memori adalah suatu kegiatan kognitif yang memungkinkan seseorang dapat mengemukakan kembali pengetahuan yang telah dimilkinya. Mengingat merupakan kemampuan untuk mengemukakan kembali pengetahuan atau pengalaman yang telah diperoleh.
f.       Belajar lanjut (overlearning)
      Menurut Mietzel (1977:8-10), seseorang yang telah mempelajari unit pelajaran tertentu beberapa waktu kemudian tidak dapat lagi mengingat seluruh apa yang pernah dipelajararinya. Bagian yang masih teringat makin lama makin berkurang dan menurun dengan cepat, dan yang tersisa masih dapat teringat dalam waktu yang agak lama.
g.      Reviusi/resitasi
      Reviu atau resitasi ialah suatu cara belajar yang dilakukan untuk memproduksi pelajaran yang aktif, baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan.


3Faktor Lingkungan Belajar
a.      Lingkungan belajar dalam kampus/tempat belajar
    Lingkungan alam dalam kampus mencakup keadaan, suhu, kelembapan dan pertukaran udara, serta cahaya dalam ruangan yang semuanya menyangkut sistem ventilasi dan penerangan ruangan /gedung. Dalam kategori ini termasuk pula tumbuh-tumbuhan yang ada dalam kampus.
b.      Lingkungan belajar di luar kampus/tempat belajar
Lingkungan alam di luar kampus mencakup topografi, flora dan fauna serta penduduk dan jenis mata pencaharian penduduk di sekitar kampus bisa menjadi sumber bahan ajar dan sumber inspirasi bagi warga dan pamong belajar untuk menunjang berlangsungnya proses belajar-mengajar yang bergairah.

4. Sistem Penyajian
            Sistem pembelajaran PLS dapat memengaruhi proses interaksi belajar antara lain kurikulum,               bahan pelajaran, dan metode penyajian.

Referensi:
Basleman, Anisah dan syamsu mappa. 2011. Teori Belajar Orang Dewasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar